Lewati navigasi

Monthly Archives: Desember 2011

Kota Tua Jakarta, atau disebut juga Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

“Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.

Sedikit kutipan sejarah tentang Kota Tua Jakarta . . .

Sejarah

Tahun 1526, Fatahillah, dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektar dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.

Penduduk Batavia disebut “Batavianen”, kemudian dikenal sebagai suku “Betawi”, terdiri dari etnis kreol yang merupakan keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.

Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal [1]. Kota Batavia selesai dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC di Hindia Timur. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam dinding kota karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun 1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Batavia kemudian menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda. Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia sampai sekarang.

Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.

Meski dekrit Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap terabaikan. Banyak warga yang menyambut hangat dekrit ini, tetapi tidak banyak yang dilakukan untuk melindungi warisan era kolonial Belanda.

Disana terdapat bangunan-bangunan tua peninggalan pada zaman Belanda.

source: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tua_Jakarta

Nah itu adalah salah satu tempat wisata yang terdapat di Jakarta, silahkan kunjungi tempat itu sebagai tujuan wisata saat liburan, jangan lupa membawa “Kamera” untuk mengabadikan foto anda disana.

Contoh Daftar Riwayat Hidup

DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Nico Fauzi
Tempat /tanggal lahir : Semarang, 21 November 1987.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Status Perkawinan : Belum Menikah.
Agama : Islam.
Pendidikan Terakhir : SMIP Jayawisata 2 Jakarta.

PENDIDIKAN FORMAL
· SD Kartika Jaya, berijazah tahun 1999.
· SMP Negeri 9 di Bekasi, berijazah tahun 2002.
· SMIP Jayawisata 2 di Jakarta, berijazah tahun 2006.

PENDIDIKAN NON FORMAL
· English for Basic Conversation.
· Specialist Software Operating System BlackBerry Smartphone

PENGALAMAN KERJA / LAIN – LAIN
· Pernah bekerja sebagai Server. (Grand Manhattan, Borobudur Hotel)
· Memiliki kendaraan pribadi. (SIM A dan SIM C)
· Memiliki kemampuan berkomunikasi, berbahasa inggris, (Pasif English
Conversation)

KONTAK:
Alamat : Jln. Kiaracondong No.424, Bandung
Telepon / HP : 021-9978xxxx / 022 – 91686xxxx
Email : nicofauzii@gmail.com | nikofauzi@gmail.com

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat saya,
Nico Fauzi

Besar harapan saya agar Contoh Daftar Riwayat Hidup yang saya tampilkan di atas dapat bermanfaat, semoga cepat menemukan pekerjaan yang anda idamkan dan meniti jenjang karier menuju puncak, amin.